Perkenalkan...
Saya Rino Priatna
Mahasiswa Jurusan Studi Agama-Agama
Fakultas Ushuluddin
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
00:05
Aliran Filsafat
Modern
00:05
"FILSAFAT POSITIVISME"
00:10
Positivisme adalah aliran filsafat yang dikembangkan oleh Auguste Comte pada abad ke-19.
00:16
Positivisme berpendapat bahwa pengetahuan hanya dapat diperoleh
melalui pengamatan empiris dan metode ilmiah.
00:23
Fokus utama positivisme adalah pada fakta-fakta yang dapat diamati dan
diukur secara obyektif, sementara spekulasi, metafisik atau keyakinan
agama dianggap tidak valid.
00:34
Aliran filsafat positivisme dianggap penting karena menekankan
pada penggunaan metode ilmiah dan observasi empiris dalam
memahami dunia dan fenomena sosial. Hal ini membawa kontribusi
penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan
sosial. Positivisme juga mendorong pemikiran objektif dan rasional,
serta menekankan pada penemuan fakta-fakta yang dapat diuji
secara empiris. Dengan demikian, aliran filsafat positivisme
memiliki peran kunci dalam memajukan pengetahuan manusia
dan membentuk dasar metodologi yang kuat dalam
berbagai bidang penelitian dan pengembangan.
01:11
Hukum 3 Tahap (Auguste Comte)
01:12
1. Tahap Teologis
01:14
2. Tahap Metafisik
01:16
3. Tahap Positif
01:44
Kritik Terhadap Positivisme
Kritik terhadap positivisme adalah pendekatannya yang terlalu terfokus
pada fakta empiris dan pengamatan dapat mengabaikan aspek-aspek
non-empiris dalam pemahaman dunia. Positivisme cenderung mengabaikan
dimensi subjektif, nilai-nilai, dan konsep-konsep yang sulit diukur secara
objektif, sehingga membatasi kemampuan kita untuk memahami realitas
yang lebih kompleks. Selain itu, positivisme cenderung mengesampingkan
konteks historis, sosial, dan budaya dalam penelitian ilmiah, sehingga
membatasi pemahaman kita tentang dinamika sosial dan interaksi manusia.